Senin, 17 Juni 2013

I feel bad

Selain bercita cita ingin membuka toko pakaian wanita & pernak perniknya seperti yang saya ceritakan kemaren, ada satu lagi keinginan saya yang sebenarnya sangat ingin saya wujudkan ditahun ini. Saya ingin membuka Taman belajar untuk anak-anak pra sekolah yang kurang mampu. Konsep yang ingin saya buat sangat sederhana, cukup memakai ruang tamu rumah saya untuk tempat belajar, kebetulan digudang juga ada beberapa meja & kursi yang sudah tidak terpakai, jadi saya hanya tinggal menyediakan papan tulis dan tenaga pengajarnya saja. Dari hasil tanya sana sini, saya dapat info bahwa anak-anak yang tidak mempunyai ijazah TK, bisa masuk ke sekolah negeri asalkan mereka bisa membaca dan menulis. Maka makin bulatlah niat tersebut. 

Mengenai tempat dan prasarana belajar menurut saya sudah tidak ada kendala, Tinggal mencari tenaga pengajar saja. Tadinya niat saya ini sudah di sepakati oleh adik perempuan yang kebetulan seorang guru di sebuah sekolah swasta milik saudara. Adik saya itu berniat tuk resign, maka setelah bincang- bincang dengannya, Ia menyanggupi permintaan saya untuk menjadi pengajar di taman belajar yang akan saya buka. Karena ini adalah projek amal, saya katakan bahwa saya ingin taman belajar ini bebas biaya, dalam arti saya akan menyediakan semua kebutuhan belajar & mengajar tapi sementara ini hanya untuk 20 murid saja. 

Semua terasa sudah didepan mata namun tiba-tiba tadi pagi saya mendapat berita yang tidak menyenangkan, adik saya menyampaikan bahwa untuk tahun ini Ia belum bisa terjun sebagai pengajar dikarenakan sesuatu dan lain hal. Hufftthh.... 

Jujur saya sedih, sedikit kecewa juga, mengingat cita-cita yang sudah hampir terwujud harus tertunda lagi. Untuk mencari tenaga pengajar yang lain, terus terang saya terbentur pada masalah salary. Ah.. kalau saja saya punya keahlian dan bisa terjun langsung dibidang yang ingin saya geluti, mungkin hal ini tidak akan menjadi dilema buat saya.

I dont like monday, bukan karena hari senin menjadi hari terberat tuk memulai rutinitas setelah weekend. Tapi karena hari senin adalah hari yang seharusnya menjadi awal untuk melangkah, dan saya malah terpuruk disini. 

:((

Jumat, 14 Juni 2013

my dreams will come true, InsyaAllah... :D

Keinginan terbesar saya yang belum juga terwujud sampai saat ini adalah membuka toko pakaian wanita dan segala jenis pernak perniknya. Kenapa harus toko pakaian & pernak perniknya? entahlah, tapi saya rasa bidang ini sangat sesuai dengan karakter dan passion saya yang bisa dibilang berkepribadian sedikit narsis dalam berpenampilan. Hal ini bisa dibuktikan dari postingan saya yang ini dan inu.  :D

Kendala terbesar yang saya hadapi sehubungan dengan belum terwujudnya keinginan tersebut adalah : MODAL. Iyah, ini sih jawaban klise dari hampir sebagian umat yg selalu mencari-cari alasan jika ada yang bertanya kenapa cita-citanya tidak segera diwujudkan. #sigh

Kebetulan kemarin ketika bengong bukan karena tidak ada pekerjaan, saya browsing sana sini dan ketemu salah satu artikel disini. Nah, poin no.1 pada artikel tersebut akhirnya memberikan pencerahan & solusi sekaligus bantahan buat saya yang kemarin masih saja keukeuh berpegang pada alasan "MODAL" tuk memulai usaha.

Baiklah, tanpa tunggu lama-lama tuk segera mencari alasan yang baru mewujudkan impian, maka saya putuskan untuk membuka toko pakaian bekas online!!!! wkwkwkw *tepuk tangan tuk sang peniru sejati*

Jadi nih yaa... Saat ini saya sedang merancang tampilan dari toko impian saya, pengennya sih ntar siapapun yang terpaksa berkunjung ke toko saya akan merasa nyaman, tidak berasa ada di pasar loak, soalnya pasar loak itu kan identik dengan sesuatu yg tidak enak kan yah? *keliatan banget pengalamannya* :D

Owh ya, berhubung sampai saat ini saya belum menemukan nama yg pas & enak didengar tuk toko impian saya, boleh donk yg lagi gak punya kerjaan ngebantu tuk cari'in nama yg bisa memberi hokki buat saya. Ditunggu yaaaaa...

:D 

Senin, 03 Juni 2013

just THINK!!! ;)

Tadi pagi saya datang lebih awal kekantor, karena sejak semalam sore si Boss memberi tugas penting tuk diselesaikan pagi ini. Rutinitas dari mulai bangun tidur, beres-beres, sarapan, sampai perjalanan ke kantor aman-aman aja. Dengaren hari senin jalanan lempeng, biasanya macet pasti udah merajalela dari sebelum matahari terbit. 

Sampai dikantor saya lihat sebagian karyawan sedang melakukan apel pagi di aula terbuka. Saya memang tidak diwajibkan ikut, hanya pekerja operasional saja yang wajib. Antara aula dan ruangan saya hanya dibatasi dengan dinding kaca transparan. Disamping ruangan saya ada sebuah ruang lagi yang digunakan sebagai ruang tunggu customer.

Masuk ke ruangan, saya langsung menghidupkan PC, mengedit file-file yang harus dicetak, trus meletakkannya diruang si Boss, semua masih berjalan normal sampai 5 menit kemudia datang seorang customer. Entah apa yang terjadi dengan si customer tersebut td malam, Tau-tau saya dengar dia nyeletuk ke Office Boy yang sedang bertugas membersihkan kantor, "itu si *******(menyebutkan suatu ras keturunan) anj*ng kenapa gak ikut kumpul di aula?"  What???? maksud loe, saya???.. (karena yang ada dikantor saat itu memang cuma ada saya, office boy & si customer) 

Seketika emosi saya memuncak, dada saya sesak, jari-jari saya gemetar. rasanya pengen banget mendatangi si customer tuk menanyakan apa maksudnya berkata seperti itu tentang saya. Tapi baru beberapa langkah saya berjalan, Saya seperti mendengar suara yg berbisik ditelinga saya, yang mengatakan agar saya tidak perlu meladeni orang seperti itu, agar saya mengabaikan hal-hal tidak penting yang cuma akan menghabiskan energi positif dari tubuh saya. #sigh Saya pun berbalik kedalam ruangan.

Saya duduk diam sejenak, mengingat kembali apa yang diucapkan customer tadi. Yang orangnya masih duduk santai tanpa rasa bersalah diruangan sebelah. Astagrfirullah... apa salah saya? jangankan bertegur sapa, bertatap muka dengannya saja saya tidak pernah. Kenapa dia sampai sebegitunya memaki saya? #sigh

Dan yang membuat saya aneh, dia menganggap saya seorang dari suatu ras keturunan. Padahal jelas-jelas saya orang pribumi. Apakah dia punya  cerita kelam atau pengalaman tidak enak dengan keturunan dari ras keturunan tersebut? entahlah, saya tidak mau tau. Yang saya tau, manusia terkadang memang merasa hebat jika sudah bisa merendahkan orang lain. Entah apa yang ingin dia tunjukkan, tapi tanpa dia sadari, dia sudah merendahkan dirinya sendiri dengan sikafnya tersebut.     

Saya prihatin dengannya, di usianya yang sudah setua itu, mungkin berkisar 5 tahun diatas saya yang saat ini berumur 35 tahun. Tapi sikafnya sama sekali tidak mencerminkan kedewasaan, kearifan maupun ketinggian intelektual. Saya akhirnya cm bisa tersenyum memandanginya dari kejauhan, dari balik dinding kaca ruangan saya.

:)